Download Stock Photos & Illustrations. As low as $1 at 123RF

GoAds

View My Portfolio

Friday 31 August 2007

My Beloved Rambutan Lady






Sunday 26 August 2007

An Introduction About My Self

Dear Readers!

I am Syam, an Indonesian, male, 30 years old. I am a writer and freelance journalist. I write comic script, poetries, short-stories, which some of them published in some local newspaper and Indonesia magazine, and of course… my blogs. Basically, I am writing in Bahasa Indonesia.

Beside being a writer i am also an environment volunteer, and an amateur photographer.

Since I am not really good in English, I would like to inform you that I might be write some articles in Bahasa Indonesia. Is it ok? :-D







Sunset in the Little Quay



This picture taken from the quay of Putri Island, Thousand Islands, Jakarta Indonesia.

Senja Di Pelabuhan Kecil - A poem by Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali.
Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri
dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang
menyinggung muram,
desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak
dan kini tanah dan air
tidur hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan
menyisir semenanjung,
masih pengap harap
sekali tiba di ujung
dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat,
sedu penghabisan bisa terdekap.




Subscribe in a reader




Friday 24 August 2007

Sunda Kelapa Old Harbour



These pictures taken from sunda kelapa old harbour. This harbour was built in the 16 th century. Long, long time ago... this is where the Portuguese traded with the Hindu Kingdom of Pajajaran. Since than this port has belonged to the Portuguese and Dutch.

Dutch domination of Jakarta and the rest of Indonesia began from this area, an old fort and trading post of the Dutch East Indies Company can still be seen now.

Nowadays, Sunda Kelapa is a fisherman's wharf and an inter-island port.









More infos and photos of sunda kelapa and other places of interest in Jakarta:




Tuesday 7 August 2007

Tugu Tani (Peasant Statue), Jakarta


Tugu Tani, sebuah monumen yang menyimbolkan sumbangsih rakyat pada masa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Kedua sosok pada monumen ini adalah sepasang petani. Sang Suami turut dalam baku tempur demi memperjuangkan kemerdekaan negeri. Sang istri, turut membantu dengan mengantarkan makanan untuk sang suami.

Monumen ini, yang konon merupakan tanda mata dari pemerintah Uni Soviet (sekarang Rusia) adalah sebuah pelambang nan ironi bagi kondisi petani Indonesia saat ini. Kemerdekaan yang turut mereka rebutkan justru menggerus kemerdekaan mereka.

Sebab, bagi penikmat kemerdekaan hari ini (pemerintah dan pemilik modal), negara kita lebih butuh investasi ketimbang petani. Duh, biyung!



Foto-foto ini di ambil saat sore dan malam hari.

Monday 6 August 2007

Tan Hok Liang Mosque [2]



Interior Mesjid Jami Tan Hok Liang





Papan nama Mesjid Jami Tan Hok Liang

Tan Hok Liang Mosque



Ini bukan foto kelenteng, dan potretnya juga bukan diambil dari negeri panda itu. Bangunan ini adalah sebuah mesjid. Ya, Mesjid Jami Tan Hok Liang.

Tan Hok Liang adalah nama asli Anton Medan, mantan bandit terkenal yang bolak-balik masuk penjara sejak berusia 14 tahun karena menggergaji leher preman terminal Tebing Tinggi yang berusaha memerasnya. Delapan belas tahun sudah ia habiskan "bertamasya di hotel prodeo" itu, sampai kemudian titik balik mengantarkannya pada pertobatan.

Setelah masuk Islam, ia pun berganti nama menjadi H. Ramdhan Effendi, dan menjadi pendakwah yang cukup populer. Meski sudah berkali berganti nama ia tetap ingat akarnya. Namanya ia abadikan sebagai nama mesjid yang berada di lingkngan Pondok Pesantren yang ia asuh. Pondok Pesantren At-Taibin (Orang yang kembali/bertobat).

Karena akarnya pula, ia sengaja merancang mesjid ini dengan arsitektur Cina. Terinspirasi dari istana kerajaan Cina, Dinasti Ching, maka berdirilah mesjid yang berlokasi di Kelurahan Pondok Rajeg, Cibinong, Jawa Barat ini.

Jakarta Under Construction

Jakarta bertumbuh seperti sebuah permainan susun balok elektronik, Tetris, tingkat mahir yang dimainkan oleh orang yang tak sigap. Tumbuh tanpa terencana. Tumpang tindih, saling silang, yang penting tinggi.

Pada malam ketika bangunan-bangunan tinggi jadi, kemana para tukang batu pergi. [Bait terakhir ini adalah gubahan dari puisi Bertold Brech.

Foto-foto berikut adalah hasil berayau motret di satu proyek pembangunan milik Departemen Keuangan Republik Indonesia, di wilayah Menteng, Jakarta. Tak jauh dari Monas, dekat sekali dari Gambir, dan parak dari Tugu Tani.